Pengkajian Keluarga
Pengkajian pada tanggal : 4 Maret 2015
A.
Data Dasar keluarga
Nama Kepala Keluarga : Bp P
Usia :
60
Pendidikan :
SD
Pekerjaan :
Buruh
Alamat/ No. Telp :
Dusun Donotirto RT 07, Bangunjiwo Kasihan Bantul
No
|
Nama
|
Gender
|
Hubungan
dengan KK
|
TTL/
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
|
Ngadiyah
|
Perempuan
|
Istri
|
|
SD
|
Buruh
|
2
|
|
|
|
|
|
|
Komposisi keluarga : Suami dan Istri
Tipe keluarga : Keluarga Inti
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
B.
Status sosial ekonomi keluarga
Ibu Ngadiah mengatakan total pendapatan keluarga dalam
satu bulan kurang dari Rp 500.000 yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya
sehari-hari, biasanya apabila dia tidak mencukupi uang dia memenuhi kebutuhan
untuk makan dengan cara memtik hasil kebun seperti daun singkong, pepaya dsb.
Ibu ngadiyah mengatakan tidak mempunyai tabungan maupun jaminan kesehatan dari
pemerintah.
C.
Aktifitas, rekreasi keluarga
Terlihat tahap perkembangan pada keluarga ini sadalah
single adult, karena ibu ngadiah tinggal sendiri dan hanya beberpa hari sekali
dikunjungi oleh suaminya. Ibu Ngadiyah tidak mempunyai anak.
D.
Lingkungan
Rumah yang dimiliki oleh Ibu Ngadiyah adalah milik
pribadi ibu Ngadiyah, yang berjenis Permanen dengan Luas Bangunan 490 m, dan
Luas Perkarangan ± 100 m. Rumah memiliki atap rumah genteng dan memiliki
ventilasi yang kurang dri 10 % luas Lantai, akan tetapi pada saat siang hari
cahaya mampu masuk karena adanya genteng kaca yang diletakkan diatap rumah.
Penerangan yang digunakan adalah listrik, lantai pada rumah ibu Ngadiyah adalah
Ubin yang sudah retak, sehingga kondisi rumah berdebu. Untuk pengelolaan sampah
dibakar oleh Ibu Ngadiyah, untuk pembuangan air limbah hanya di buang diatas
tanah. Sumber air yag digunakan adalah sumur gali tua yang ada dibelakang
rumahnya. Saat buang air besar ibu Ngadiah ke sungai karena tidak mempunyai WC
sendiri.
E.
Denah Rumah
F.
Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
Ibu Ngadiyah mengatakan terdapat fasilitas kesehatan
yang ada di Masyarakat yaitu Posyandu Lansia yang dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali, ibu ngadiyah jarang untuk datang ke Posyandu Lansia yang ada di Dusun
Donotirto karena merasa malu apabila datang ke posyandu karena merasa ini bukan
daerah asalnya. Sehingga dia jarang berinteraksi dan bersosialisasi dengan
tentangga sekitar. Ibu Ngadiyah mengatakan juga dirinya jarang memeriksakan
dirinya ke fasilitas kesehatan yang dekat dan terjangkau dengan sepedanya
karena itu satu-satunya alat transportasi yang dia punyai seperti Puskesmas,
dan Dokter atau Mantri karena dia merasa tidak sakit. Karakteristik keluarga
Ibu Ngadiyah adalah penuh dengan masalah yang dimulai dari tidak terpenuhinya
Peran seorang Suami dari Ibu Ngadiyah yaitu Bapak Paimin. Ibu Ngadiyah tidak
mempunyai saudara atau sanak famili yang ada disekitar Dusun Donotirto karena
memang Ibu Ngadiyah merupakan anak tunggal dan Ayah ibunya sudah meninggal
sejak lama. Sedangkan untuk karakteristik tetangga sekitar rumah Ibu Ngadiyah
baik dan peduli akan keadaan dirinya, akan tetapi memang Ibu Ngadiyah mempunyai
pribadi yang tertutup dengan orang lain. Dan menurut penjelasan Ibu Ngadiyah
suaminya mempunyai masalah di Dusun Donotirto. Ibu Ngadiyah juga tidak pernah
mengikuti kegiatan perkumpulan RT maupun Arisan di RT 07.
G.
Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung pada keluarga menurut Ibu Ngadiyah
adalah seorang tetangga yang tinggal di daerah asalnya, dia sering memanggilnya
dengan anak dari mbok gede. Dia yang sering membantu Ibu Ngadiyah saat ibu
Ngadiyah terkena musibah seperti saat dia ditabrak oleh seorang pemuda dengan
menggunakan sepeda motor.
H.
Struktur Keluarga
Pola komunikasi yang ada dalam keluarga Ibu Ngadiyah
adalah satu arah, adanya ketidakterbukaan masalah yang sedang dialami satu sama
lain dan waktu yang jarang dihabiskan bersama sehingga adanya ketidakadekuatan
komunikasi dan masalah banyak bermunculan. Struktur kekuatan dalam keluarga ini
tertuju oleh satu orang yaitu ibu Ngadiyah sendiri karena dialah yang mengambil
keputusan akan dirinya dan menanggung semua kebutuhan dirinya. Peran yang
dilaksanakan oleh seorang kepala
keluarga juga tidak dilakukan oleh Bapak Paiman, karena kesibukan Bapak Paiman
dan beberapa masalah yang ada didalam keluarga dan di tetangga sekitar. Karena
tidak adanya peran yang tidak berjalan sehingga semua keputusan diambil sendiri
oleh Ibu Ngadiyah, Bapak Paiman datang hanya untuk mengeluh, dan kadang
marah-marah pada Ibu Ngadiyah.
I.
Fungsi keluarga
1.
Fungsi afektif
Ibu Ngadiyah mengatakanadanya hubungan yang kurang
harmoni antara dia dan suaminya, dia tidak pernah menuntut akan kebutuhan
sehari-hari karena dia masih merasa mampu untuk memenuhinya sendiri. Ibu
Ngadiyah dan suaminya tidak tinggal dalam satu rumah, karena adanya masalah
suaminya dengan tetangga sekitar. Ibu Ngadiyah tidak mempunyai anak, tidak
dijelaskan secara pasti alasan Ibu Ngadiyah tidak mempunyai anak, selain itu
Ibu Ngadiyah terlihat tidak ingin membagi apa yang dia rasakan dan terlihat
adanya ketakutan dan perasaan memedam dan kesedihan serta kesepian yang amat
dalam.
2.
Fungsi sosial
Tidak terpenuhinya peran sebagai seorang kepala
keluarga dari suami Ibu ngadiyah, membuat dirinya merangkap peran sebagai
kepala keluarga dan menghidupi dirinya sendiri.
3.
Fungsi perawatan kesehatan
Ibu Ngadiyah sangat jarang menderita sakit,karena
beliau makan makanan sayur yang di tanami didepan rumah, akan tetapi adanya
giziy yang tidak terpenuhi oleh Ibu Ngadiyah karena Ibu Ngadiyah terlihat
kurus. Ibu Ngadiyah memiliki Rumah yang tidak baik untuk kesehatannya karena
sangat dekat dengan kandang kambing yang lembab dan kotor, selain itu Ibu
Ngadiyah tidak pernah tidur beralaskan kasur hanya tikar yang menempel diubin
berdebu dan berpasir. Ibu Ngadiyah tidak mempunyai asuransi kesehatan dari
pemerintah. Untuk PHBS dari Ibu Ngadiyah terlihat belum dilakukan dan tidak
mengetahui fungsi dan alasan mengapa harus dilakukan.
J.
Stress dan koping keluarga
Ibu Ngadiyah mempunyai Stressor Panjang yaitu masalah
dengan peran yang tidak dilakukan oleh suami, ketidakadanya perhatian dan kasih
sayang yang dia dapatkan sebagai seorang istri, dan adanya masalah dengan
lingkungan sekitar yang disebabkan oleh suaminya. Selain itu tidak adanya
keadekuatan komunikasi antara Ibu Ngadiyah dan Suami juga menjadi salah satu
masalah yang dapat menjadi stressor jangka pendek. Akan tetapi, masalah yang
Ibu Ngadiyah hadapi tidak dia pikirkan dan cenderung mencari kesibukan seperti
merawat hewan ternaknya untuk mencari kesibukan agar dia tidak begitu terlarut
dalam masalah dan kesedihan yang mendalam.
K.
Pemeriksaan fisik
No
|
Sistem
|
Ayah
|
Ibu
|
1
|
TTV
|
TD : 140/90
N : 70
RR : 18x/ menit
T : 36.70C
|
TD: 120/80
N: 80
RR: 18x/ menit
T: 37,0 0C
|
2
|
Kulit dan kepala
|
Kulit terlihat
kering dan mukosa bibir terlihat lembab. Kepala simetris tidak terdapat bekas
luka, dan rambut terlihat kotor
|
Kulit terlihat
kering, muhosa terlihat lebab, kepala simetris terdapat bekas luka di bagian
pelipis.
|
3
|
Mata
|
Normal
|
Normal
|
4
|
Telinga
|
kotor, Normal
|
Bersih, Normal
|
5
|
Hidung
|
Normal, bersih
|
Normal, Bersih
|
6
|
Mulut
|
Normal, Bersih
|
Kotor, banyak
karang gigi, banyak gigi yang berlobang
|
7
|
Dada
|
Normal, Simetris,
Suara Nafas Vesikuler, Fermitus Normal, Batas Organ Paru-paru Normal.
|
Normal, Simetris,
Suara Nafas Vesikuler, Fermitus Normal, Batas Organ Paru-paru Normal.
|
8
|
Abdomen
|
Normal, Batas Organ
Hepar Normal,Suara Bowel : 15 x/menit, kontur lunak, tidak ada lesi.
|
Normal, Batas Organ
Hepar Normal,Suara Bowel : 15 x/menit, kontur lunak, tidak ada lesi.
|
9
|
Ektermitas
|
Normal, kekuatan
otot 5, tidak ada fraktur , dan nyeri sendi.
|
Normal, kekuatan
otot 5, tidak ada fraktur , dan nyeri sendi, terdapat bekas luka pada kaki
|
Kesimpulan
|
Bapak Paiman sehat
dan mampu melakukan kegiatannya sehari-hari secara mandiri
|
Adanya karang gigi
dan gigi berlobang, menunjukan adanya kemungkinan tidak adanya perawatan gigi
dan mulut.
|
L.
Harapan keluarga terhadap Asuhan Keperawatan
keluarga
Ibu Ngadiyah berharap dapat menyelesaikan masalah yang dia hadapi
sekarang, dan tetap dapat terus menjaga kesehatannya agar dapat memenuhi
kebutuhan dirinya sendiri, dan tidak bergantung pada suaminya.
Analisis Data
Keperawatan Keluarga
No
|
Data
|
Diagnosa
Keperawatan
|
1
|
DO:
-
Ibu
Ngadiyah terlihat sendiri tinggal dirumahnya dan memenuhi kebutuhannya
sendiri
-
Ibu
Ngadiyah terlihat sering memikirkan sesuatu masalah yang amat berat
-
Bapak
Paimin datang dan terlihat terganggu oleh keberadaan mahasiswa praktek
DS:
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan dia jarang ditemani oleh suaminya saat berada dirumah
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan tidak mempunyai anak sehingga dia kadang merasa kesepian
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan dia tidak mempunyai keluarga selain suaminya, dan jarang
mendapatkan perhatian dan kasih sayang
|
Gangguan proses keluarga b/d krisis
perkembangan d/d Ibu Ngadiyah terlihat sendiri tinggal dirumahnya dan memenuhi
kebutuhannya sendiri, terlihat sering
memikirkan sesuatu masalah yang amat berat, serta Bapak Paimin datang dan
terlihat terganggu oleh keberadaan mahasiswa praktek, Ibu Ngadiyah mengatakan
dia jarang ditemani oleh suaminya saat berada diruma, mengatakan tidak
mempunyai anak sehingga dia kadang merasa kesepian, dan mengatakan dia tidak
mempunyai keluarga selain suaminya, dan jarang mendapatkan perhatian dan
kasih sayang
|
2
|
DO:
-
Ibu
Ngadiyah sering terlihat melamun didepan rumah
-
Ibu
Ngadiyah terlihat tidak berdaya dan takut pada suaminya dan hanya mampu
terdiam akan masalah yang dia alami dan tidak diceritakan kembali oleh
mahasiswa.
DS:
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan suaminya jarang memberikan nafkah padanya
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan suaminya tidak peduli padanya dan datang hanya untuk
dipenuhi kebutuhannya
|
Ketidakefektifan performa peran b/d sosial
yaitu konflik d/d Ibu Ngadiyah sering terlihat melamun didepan rumah , terlihat
tidak berdaya dan takut pada suaminya dan hanya mampu terdiam akan masalah
yang dia alami dan tidak diceritakan kembali oleh mahasiswa. Ibu Ngadiyah
mengatakan menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya , mengatakan
suaminya jarang memberikan nafkah padanya, dan mengatakan suaminya tidak
peduli padanya dan datang hanya untuk dipenuhi kebutuhannya.
|
3
|
DO:
-
Ibu
Ngadiyah terlihat jarang berinteraksi dengan tetangga
-
Ibu
Ngadiyah terlihat sering mengembalakan kambingnya dan pergi keladang untuk
mengambil rumput
DS:
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan dia mempunyai perasaan yang tidak enak dengan tetangga
sekitar rumahnya
-
Ibu
Ngadiyah mengatakan dia pernah menjadi buruh yang tidak dibayar saat
mengurusi salah satu sawah warga
-
Ibu
ngadiyah mengatakan tidak pernah mengikuti pertemuan RT dan arisan.
|
Hambatan Interaksi Sosial b/d ketidakadaan
orang terdekat, d/d Ibu Ngadiyah terlihat jarang berinteraksi dengan tetangg,
terlihat sering mengembalakan kambingnya dan pergi keladang untuk mengambil
rumput. Ibu Ngadiyah mengatakan dia mempunyai perasaan yang tidak enak dengan
tetangga sekitar rumahnya, dia pernah menjadi buruh yang tidak dibayar saat
mengurusi salah satu sawah warga dan tidak pernah mengikuti pertemuan RT dan
arisan.
|
PRIORITAS MASALAH
Diagnosa
1: Gangguan proses keluarga
b/d krisis perkembangan d/d Ibu Ngadiyah terlihat sendiri tinggal dirumahnya
dan memenuhi kebutuhannya sendiri, terlihat sering memikirkan sesuatu masalah
yang amat berat, serta Bapak Paimin datang dan terlihat terganggu oleh
keberadaan mahasiswa praktek, Ibu Ngadiyah mengatakan dia jarang ditemani oleh
suaminya saat berada diruma, mengatakan tidak mempunyai anak sehingga dia
kadang merasa kesepian, dan mengatakan dia tidak mempunyai keluarga selain
suaminya, dan jarang mendapatkan perhatian dan kasih sayang
|
||
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
Sifat
Masalah : Krisis
|
1/3
|
Masalah
dikatakan krisis apabila masala ini menganggu beberapa proses keluarga baik
peran, struktur, pola komunikasi.
|
Kemungkinan
Masalah dapat diubah : Sebagian
|
1
|
Masalah
hanya sebagian dapat diubah apabila adanya keinginan dan keterbukaan antara
anggota keluarga, dan mampu memenuhi kebutuhan akan fungsi keluarga
|
Potensial
masalah untuk dicegah : Rendah
|
1/3
|
Masalah
sulit untuk dicegah karena masalah yang ada sudah lama dan sangat
mempengaruhi keluarga dalam kehidupan sehari-harinya
|
Menonjolnya
masalah : tidak perlu segera
|
½
|
Masalah
yang Ibu Ngadiyah rasakan tidak terlalu dipedulikan oleh suaminya, suaminya
merasa semua baik-baik saja
|
Jumlah
|
1,7
|
|
Diagnosa
2: Ketidakefektifan performa
peran b/d sosial yaitu konflik d/d Ibu Ngadiyah sering terlihat melamun
didepan rumah , terlihat tidak berdaya dan takut pada suaminya dan hanya
mampu terdiam akan masalah yang dia alami dan tidak diceritakan kembali oleh
mahasiswa. Ibu Ngadiyah mengatakan menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya , mengatakan suaminya jarang memberikan nafkah padanya, dan mengatakan
suaminya tidak peduli padanya dan datang hanya untuk dipenuhi kebutuhannya.
|
||
Sifat
Masalah : Krisis
|
1/3
|
Masalah
dikatakan krisis apabila masala ini menganggu beberapa proses keluarga baik
peran, struktur, pola komunikasi
|
Kemungkinan
Masalah dapat diubah : tidak dapat
|
0
|
|
Potensial
masalah untuk dicegah : Cukup
|
2/3
|
Masalah
mampu dicegah apabila ada adekutan komunikasi dan anggota keluarga mampu
mengatakan keinginan dari masing-masing untuk menyelesaikan masalah
|
Menonjolnya
masalah : tidak dirasakan
|
0
|
|
Jumlah
|
1
|
|
Diagnosa
3: Hambatan Interaksi Sosial
b/d ketidakadaan orang terdekat, d/d Ibu Ngadiyah terlihat jarang
berinteraksi dengan tetangg, terlihat sering mengembalakan kambingnya dan
pergi keladang untuk mengambil rumput. Ibu Ngadiyah mengatakan dia mempunyai
perasaan yang tidak enak dengan tetangga sekitar rumahnya, dia pernah menjadi
buruh yang tidak dibayar saat mengurusi salah satu sawah warga dan tidak
pernah mengikuti pertemuan RT dan arisan.
|
||
Sifat
Masalah : Krisis
|
1/3
|
Masalah
dikatakan krisis apabila masala ini menganggu beberapa proses dalam
bermasyrakat, seorang manusia tidak mampu hidup sendiri , harus bersosial
dengan begitu dia akan mempunyai sistem pendukung
|
Kemungkinan
Masalah dapat diubah : Sebagian
|
1
|
Masalah
ini dapat diubah apabila individu mampu mengubah pndangannya dalam
bermasyarakat dan adanya pihak-pihak terkait.
|
Potensial
masalah untuk dicegah : Tinggi
|
1/3
|
Masalah
ini mampu dicegah untuk terulang kedua kalinya asalkan adanya kemampuan dari
warga dan individu itu sendiri, dan warga mampu menerima individu tersebut
|
Menonjolnya
masalah : tidak dirasakan
|
0
|
|
Jumlah
|
2/3
|
Kesimpulan
1. Gangguan proses keluarga b/d
krisis perkembangan d/d Ibu Ngadiyah terlihat sendiri tinggal dirumahnya dan memenuhi
kebutuhannya sendiri, terlihat sering
memikirkan sesuatu masalah yang amat berat, serta Bapak Paimin datang dan
terlihat terganggu oleh keberadaan mahasiswa praktek, Ibu Ngadiyah mengatakan
dia jarang ditemani oleh suaminya saat berada diruma, mengatakan tidak
mempunyai anak sehingga dia kadang merasa kesepian, dan mengatakan dia tidak
mempunyai keluarga selain suaminya, dan jarang mendapatkan perhatian dan kasih
sayang
2. Ketidakefektifan performa
peran b/d sosial yaitu konflik d/d Ibu Ngadiyah sering terlihat melamun didepan
rumah , terlihat tidak berdaya dan takut pada suaminya dan hanya mampu terdiam
akan masalah yang dia alami dan tidak diceritakan kembali oleh mahasiswa. Ibu
Ngadiyah mengatakan menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ,
mengatakan suaminya jarang memberikan nafkah padanya, dan mengatakan suaminya
tidak peduli padanya dan datang hanya untuk dipenuhi kebutuhannya.
3. Hambatan Interaksi Sosial
b/d ketidakadaan orang terdekat, d/d Ibu Ngadiyah terlihat jarang berinteraksi
dengan tetangg, terlihat sering mengembalakan kambingnya dan pergi keladang
untuk mengambil rumput. Ibu Ngadiyah mengatakan dia mempunyai perasaan yang
tidak enak dengan tetangga sekitar rumahnya, dia pernah menjadi buruh yang
tidak dibayar saat mengurusi salah satu sawah warga dan tidak pernah mengikuti
pertemuan RT dan arisan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
Rencana Tindakan
|
Metode pertemuan klien dan keluarga
|
Sumber dan alat bantu yang dibutuhkan
|
1.
|
Gangguan proses keluarga b/d
krisis perkembangan d/d Ibu Ngadiyah terlihat sendiri tinggal dirumahnya dan
memenuhi kebutuhannya sendiri, terlihat
sering memikirkan sesuatu masalah yang amat berat, serta Bapak Paimin datang
dan terlihat terganggu oleh keberadaan mahasiswa praktek, Ibu Ngadiyah
mengatakan dia jarang ditemani oleh suaminya saat berada diruma, mengatakan
tidak mempunyai anak sehingga dia kadang merasa kesepian, dan mengatakan dia
tidak mempunyai keluarga selain suaminya, dan jarang mendapatkan perhatian
dan kasih sayang
|
Setelah
mendapatkan Intervensi keperawatan, fungsi keluarga diharapkan dapat membaik
|
Setelah
dilakukan intervensi, diharapkan keluarga mampu :
1. Menyampaikan
keinginan dan terbuka akan perasaan yang dia rasakan
2. Meyelesaikan
masalah yang ada dalam keluarga
3. Mampu
menghargai anggota keluarga satu dengan yang lain
4. Memberikan
dukungan satu dengan yang lain
|
- observasi
kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah dan kemampuan koping
- identifikasi
perbedaan pandangan dalam memandang masalah pada anggota keluarga
-
Bina hubungan saling percaya pada
klien, empati, simpati dan nyaman serta rahasia
-
Bantu klien untuk menrefleksi dan
mengklarifikasi perasaan pada masalah yg sedang dihadapi
-
Bantu klien untuk memanfaatkan
support sistem untuk menyelesaikan masalah
-
Ajarkan klien agar mampu menyampaikan
isi hatinya
-
Kolaborasi dengan sistem pendukung keluarga
seperti tetangga saudara dsb untuk memfasilitasi mediasi untuk penyelesaian
masalah keluarga (bilaperlu)
|
Home
visit
|
Counseling
|
FORMAT CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
|
Tanggal
|
Jam
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
10
Maret 2015
|
12.30
|
1. Mengobservasi
kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah dan kemampuan koping
2. Mengidentifikasi
perbedaan pandangan dalam memandang masalah pada anggota keluarga
3. Membina
hubungan saling percaya pada klien, empati, simpati dan nyaman serta rahasia
4. Membantu
klien untuk merefleksi dan mengklarifikasi perasaan pada masalah yg sedang
dihadapi
5. Membantu
klien untuk memanfaatkan support sistem untuk menyelesaikan masalah
6. Mengajarkan
klien agar mampu menyampaikan isi hatinya
7. Meminta
bantuan dengan tetangga atau ibu dukuh sebagai orang yg melakukan meditasi
penyelesaian masalah( bila perlu).
|
S:
Ibu Ngadiyah mengatakan masalah yang dia hadapi bermula dari status ekonomi ,
dan setelah dilakukan konseling mengerti apa yang harus dia lakukan kepada
suaminya
O:
Ibu Ngadiyah terlihat memahami jalannya konseling keluarga
A:
Gangguan Proses Keluarga teratasi sebagian
P:
Lanjutkan Konseling keluarga
|
Komentar
Posting Komentar