Langsung ke konten utama

SOP pengkajian Endo krin



PENGKAJIAN ENDOKRIN
1.      Tahap preinteraksi :
a.       Menyiapkan alat : sarung tangan bersih, masker, tensimeter, termometer, timbangan 
b.      Membaca catatan medis keperawatan dan verifikasi order
c.       Membaca bismillah dan mencuci tangan
2.      Tahap orientasi
a.       Mengucapkan salam “ assalamualaikum”
b.      Memanggil nama klien dan memverifikasi dengan nama yang ada direkam medis “Ny. S umur 60 tahun alamat Pundong, Bantul”
c.       Memperkenalkan diri “perkenalkan ibu nama saya fistalina sukmianti, saya mahasiswa praktek dari keperawatan UMY”
d.      Menjelaskan prosedur dan tujuan“pada pagi ini saya akan mengukur tanda-tanda vital ibu seperti tensi, nafas, denyut nadi, dan suhu yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaknormalan.
e.       Kontrak waktu “ baik ibu untuk prosedurnya nanti dibutuhkan waktu kurang lebih 10 menit ”
f.       Menanyakan kesediaan, dan mempersilahkan bertanya “ baik ibu dari penjelasan saya tadi apakah ibu bersedia? Jika iya sebelumnya ada yang ingin ibu tanyakan?”
g.      Menjaga privasi klien “ permisi yaa ibu saya tutup tirainya dahulu”.
3.      Tahap kerja
1)        Melakukan pengukuran suhu pada axila klien : 36oc
1)      Melakukan penukuran tekanan darah pada tangan yang tidak dipasang infus: 150/90 mmHg
2)      Mengukur nadi pada arteri radialis : 80x /menit, dan RR dengan melihat pengembangan dada saat inspirasi dan ekspirasi : 20x/menit
3)      Mengukur TB dan BB : 65kg, 155 cm
4)      Kulit : terlihat merah muda terdapat penyebaran rambut yang merata dan kuku tidak terlihat kebiruan
5)      Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid,
6)      Ekstermitas : terlihat simetris dan tidak ada tremor.
7)      Mengevaluasi tindakan : dari hasil pemeriksaan tadi perut dan sistem yang mengatur zat hormon dalam tubuh ibuk normal,
4.      Tahap terminasi
a.       Respon klien : klien mengatakan “merasa senang dan lega karena sistem hormonnya  tidak terdapat ketidaknormalan”
b.      Melakukan kontrak waktu selanjutnya “ baik ibu, nanti jam 12 saya akan menemui ibu lagi untuk memberikan obat oral ya bu?”
c.       Mengucap salam “ kalau begitu saya permisi ibu, assalamualaikum, syafakillah bu”.
d.      Mencuci tangan
5.      Dokumentasi
·         S : klien mengatakan merasa lega dan tenang karena tidak mengalami gangguan sistem hormonnya. 
·         O : suhu : 36oc, TD: 150/90 mmHg, Nadi  : 80x /menit, dan RR: 20x/menit , TB dan BB : 65kg, 155 cm, Kulit : terlihat merah muda terdapat penyebaran rambut yang merata dan kuku tidak terlihat kebiruan , Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid,Ekstermitas : terlihat simetris dan tidak ada tremor
·         A : -
·         P : -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP Bladder Training

Bladder Training 1.       Persiapan Alat ü   Klem kateter/ klem arteri ü   Penampung urin (pispot) ü   Alat pelindung diri (APD) 2.       Tahap Pra Interaksi ü   Verifikasi order : akan melakukan bladder training pada klien Ibu M. ü   Siapkan alat-alat ü   Siap bertemu dengan klien 3.       Tahap Orientasi ü   Berikan salam, panggil klien dengan nama serta memperkenalkan diri (“permisi Ibu< benar ini dengan Ibu M? oiyah baiklah ibu, perkenalkan ibu saya perawat Neza yang hari ini bertugas hari ini dari pukul 08.00 hingga pukul 14.00 siang nanti”) ü   Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga (“Ibu , tujuan saya kesini yaitu akan melakukan bladder training, maksudnya yaitu ibu sedang terpasang selang pipis jadi agar ibu tidak terlalu bergantung dengan selang pipis maka akan saya latih pelan-pelan agar mampu nanti nya pipis dengan lancer dan normal apabila selang pipis telah dilepaskan. Mengingat kondisi ibu yang sudah semakin m

Laporan Pendahuluan Kebutuhan aman dan Nyaman :Nyeri Akut

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN : NYERI AKUT A.       DEFINISI Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, yang bersifat subyektif, yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan dan potensial kerusakan (Internasional Assosiation for the Study of Pain [IASP], 2012). Nyeri bersifat sangat individual yang dipengaruhi aspek biologi, sosial, dan spiritual. Sedangkan menurut NANDA Nursing Diagnosis (2011), nyeri adalah ketidaknyamanan sendori dan pengalaman emosional disebabkan adanya kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial. Secara umum, nyeri dikategorikan menjadi nyeri akut dan nyeri kronik. Menurut NANDA (2011) nyeri akut adalah nyeri kurang dari 6 bulan dan nyeri Kronis adalah nyeri dengan durasi lebih dari 6 bulan. Pengkategorian tersebut sesuai dengan Smeltzer dan Barae (2010) bahwa nyeri dinyatakan kronis jika telah timbul selama 6 bulan atau lebih, terlalu lama untuk mengungkapkan bahwa nyeri termasuk nyeri kro

Laporan Pendahuluan Kebutuhan Pola Eliminasi

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN POLA ELIMINASI : DIARE A.       DEFINISI Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan dapat melalui urine atau bowel. (Tarwoto&Wartonah, 2006). Gangguan eliminasi fekal adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko tinggi mengalami statis pada usus besar, mengakibatkan jarang buang air besar, keras, feses kering. Untuk mengatasi gangguan eliminasi fekal biasanya dilakukan huknah, baik huknah tinggi maupun huknah rendah. Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolon desenden dengan menggunakan kanul rekti. Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh berupa bowel (feses). Pengeluaran feses yang sering, dalam jumlah besar dan karakteristiknya normal biasanya berbanding lurus dengan rendahnya insiden kanker kolorektal (Robinson& Weigley, 1989). Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement. Frekwensi de