Latihan keseimbangan postural
Peningkatan keseimbangan postural dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya jatuh pada manula (Mazzeo, 1998). Kriteria gerakan latihan
untuk meningkatkan keseimbangan postural pada manula, yaitu latihan yang
bersifat kalistenik (Gunarto, 2005). Kalistenik yaitu latihan untuk
meningkatkan kekuatan atau keluwesan (Dorland, 1998). Menurut (Ceranski, 2006)
ada beberapa jenis olahraga atau latihan yang direkomendasikan untuk
meningkatkan keseimbangan postural manula, diantaranya adalah: Balance
exercise, yaitu aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan
tubuh dengan meningkatkan kekuatan otot ekstrimitas bawah (Nyman, 2007). Resistance/strength
training, yaitu latihan yang dapat memberikan efek peningkatan kecepatan gerak
sendi dan peningkatan lingkup gerak sendi atau ROM (Darmojo, 2004).
Tai chi chuan, yaitu latihan tradisional dari Cina yang menggabungkan latihan pernapasan, rileksasi, dan struktur gerakan yang pelan dan lembut (Pudjiastuti, 2003).
Aerobics, latihan yang dapat memberikan efek kebugaran bagi tubuh (Pudjiastuti, 2003).
Alat ukur keseimbangan postural. Menurut (Guccione, 2000) Alat ukur (test) keseimbangan banyak macamnya. Alat ukur (tes) keseimbangan postural dibagi menjadi 2, yaitu:
Tai chi chuan, yaitu latihan tradisional dari Cina yang menggabungkan latihan pernapasan, rileksasi, dan struktur gerakan yang pelan dan lembut (Pudjiastuti, 2003).
Aerobics, latihan yang dapat memberikan efek kebugaran bagi tubuh (Pudjiastuti, 2003).
Alat ukur keseimbangan postural. Menurut (Guccione, 2000) Alat ukur (test) keseimbangan banyak macamnya. Alat ukur (tes) keseimbangan postural dibagi menjadi 2, yaitu:
Tes
untuk keseimbangan static
Tes yang dapat digunakan untuk pengukuran keseimbangan statik antara lain:
1) Keseimbangan Tinetti (Gallo, 1998).
Pengukuran dilakukan dengan cara pemberian skor karena berhasil melakukan tugas (ada 7 tugas) yang diajukan. Dimana masing-masing tugas mempunyai tingkatan skor masing-masing.
2) The stand-on-one-leg test.
Manula dipersilahkan berdiri dengan menggunakan 1 kaki dengan mata tertutup atau terbuka selama <1 menit. Tangan tidak berpegangan. Jika <10 detik, berarti terjadi defisit keseimbangan. Jika 10-30 detik harus diperhatikan/diwaspadai. Jika >30 detik maka dikatakan aman.
3) The sharpened Romberg.
Manula dipersilahkan untuk melakukan 6 macam tugas, dimana tingkat kesulitannya semakin meningkat dari tugas 1 ke tugas 6. Pertama, berdiri dengan kedua kaki dengan mata terbuka selama 10 detik. Kedua, berdiri dengan kedua kaki dengan mata tertutup selama 10 detik. Ketiga, berdiri dengan posisi kaki semi-tandem dengan mata terbuka selama 10 detik. Keempat, berdiri dengan posisi kaki semi-tandem dengan mata tertutup selama 10 detik. Kelima, berdiri dengan posisi kaki full-tandem dengan mata terbuka selama 10 detik. Keenam, berdiri dengan dengan posisi kaki full-tandem dengan mata tertutup selama 10 detik.
4) The postural stress test.
Manula dipersilahkan berdiri, sementara terapis berdiri di belakang manula. Kemudian terapis mendorong bahu manula dari belakang. Penilaian berdasarkan seberapa kuat manula dalam mempertahankan posisi.
5) Reach test
Dalam posisi berdiri manula berusaha menjangkau dengan lengan dan tangan ke arah depan tapi tanpa disertai langkah kaki. Jarak jangkauan kemudian dicatat. <10 inchi berarti keseimbangan postural harus diperhatikan.
Tes yang dapat digunakan untuk pengukuran keseimbangan statik antara lain:
1) Keseimbangan Tinetti (Gallo, 1998).
Pengukuran dilakukan dengan cara pemberian skor karena berhasil melakukan tugas (ada 7 tugas) yang diajukan. Dimana masing-masing tugas mempunyai tingkatan skor masing-masing.
2) The stand-on-one-leg test.
Manula dipersilahkan berdiri dengan menggunakan 1 kaki dengan mata tertutup atau terbuka selama <1 menit. Tangan tidak berpegangan. Jika <10 detik, berarti terjadi defisit keseimbangan. Jika 10-30 detik harus diperhatikan/diwaspadai. Jika >30 detik maka dikatakan aman.
3) The sharpened Romberg.
Manula dipersilahkan untuk melakukan 6 macam tugas, dimana tingkat kesulitannya semakin meningkat dari tugas 1 ke tugas 6. Pertama, berdiri dengan kedua kaki dengan mata terbuka selama 10 detik. Kedua, berdiri dengan kedua kaki dengan mata tertutup selama 10 detik. Ketiga, berdiri dengan posisi kaki semi-tandem dengan mata terbuka selama 10 detik. Keempat, berdiri dengan posisi kaki semi-tandem dengan mata tertutup selama 10 detik. Kelima, berdiri dengan posisi kaki full-tandem dengan mata terbuka selama 10 detik. Keenam, berdiri dengan dengan posisi kaki full-tandem dengan mata tertutup selama 10 detik.
4) The postural stress test.
Manula dipersilahkan berdiri, sementara terapis berdiri di belakang manula. Kemudian terapis mendorong bahu manula dari belakang. Penilaian berdasarkan seberapa kuat manula dalam mempertahankan posisi.
5) Reach test
Dalam posisi berdiri manula berusaha menjangkau dengan lengan dan tangan ke arah depan tapi tanpa disertai langkah kaki. Jarak jangkauan kemudian dicatat. <10 inchi berarti keseimbangan postural harus diperhatikan.
2.
Tes untuk keseimbangan dynamic.
Tes yang dapat digunakan untuk pengukuran keseimbangan dinamik antara lain:
TUGT (Time Up and Go Test).
Tes ini ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk berdiri dari kursi, berjalan, berputar dan kembali pada posisi duduk semula.
a. Movable Platform.
Berdiri diatas landasan yang bernama “platform”. Bentuknya lingkaran, namun bagian dalamnya berupa karet yang dibentangkan. Sehingga membutuhkan keseimbangan untuk berdiri di atasnya.
b. Walking on imaginary balance beam.
Pada lantai digambar garis lurus. Kemudian manula dipersilahkan berjalan melewati garis. Kemudian dicatat berapa kali manula berjalan di luar garis.
c. Completing an obstacle course.
Manula dipersilahkan berjalan melawati/melangkahi kotak (misalnya kotak sepatu) tanpa goyah/tersandung kotak tersebut.
Tes yang dapat digunakan untuk pengukuran keseimbangan dinamik antara lain:
TUGT (Time Up and Go Test).
Tes ini ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk berdiri dari kursi, berjalan, berputar dan kembali pada posisi duduk semula.
a. Movable Platform.
Berdiri diatas landasan yang bernama “platform”. Bentuknya lingkaran, namun bagian dalamnya berupa karet yang dibentangkan. Sehingga membutuhkan keseimbangan untuk berdiri di atasnya.
b. Walking on imaginary balance beam.
Pada lantai digambar garis lurus. Kemudian manula dipersilahkan berjalan melewati garis. Kemudian dicatat berapa kali manula berjalan di luar garis.
c. Completing an obstacle course.
Manula dipersilahkan berjalan melawati/melangkahi kotak (misalnya kotak sepatu) tanpa goyah/tersandung kotak tersebut.
Komentar
Posting Komentar