Langsung ke konten utama

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : PENDENGARAN



ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : PENDENGARAN

Data umum pasien
Nama                           : Ny. T N.
Umur                           : 73 tahun
Agama                         : Islam
Alamat                                    : Jl. Mutiara Pengok, Yogyakarta
Pendidikan terakhir     : SMA
Pekerjaan terakhir       : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk            : Desember 2014

Genogram

Alasan utama menghuni PSTW:
Tidak ada yang nengurusi, anaknya sekarang sudah berkeluarga.

Keluhan utama saat ini:
Gatal-gatal di bagian punggung, kadang kalo pagi dia merasa kesemutan pada tangan kanan dan merasa kebas,


Riwayat kesehatan keluarga
Bapak Ny. T menderita Prostat dan Ibunya menderita penyakit jantung. Sedangkan ke dua adeknya yang berjenis kelamin laki-laki ada yang meninggal akibat diabetes dan prostat.

Kebiasaan
Ny T tidak mempunyai kebiasaan merokok atau meminum minuman beralkohol. Untuk makanan yang beliau makan sesuai dengan yang ada dipanti kadang telur, ayam, tempe, tahu dan setiap hari mengikuti senam lansia yang ada di PSTW Abiyoso, selain itu Ny. T juga rajin untuk mengkonsumsi susu yang diberikan oleh panti setiap hari.

Riwayat alergi:
Tidak ada

Obat-obatan yang digunakan saat ini (dosis dan pemakaian)
Dengan resep dokter: captopril 12,5mg (1x1), CTM 4 mg (2x1), kalk salicyl, OBH.
Tanpa resep dokter: -

Pemeriksaan Fisik:
1.      Keadaan umum
Nyeri                     : skala nyeri 0
Status gizi             : BB sekarang:  43 kg              TB:  140  cm               BMI: 19,11
Personal hygine     : bersih
2.      Sistem persepsi sensori
Pendengaran:
Dengar suara normal (-)
Alat bantu dengar (+)
Ny. T mengatakan mengalami gangguan pada sistem pendengarannya, hal ini dia alami sudah lama kurang lebih 10 tahun yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk dahulu pernah diobati di Rumah Sakit akan tetapi tidak membaik sehingga berkomunikasi dengan yang lain Ny. T menggunakan alat bantu dengar.

Penglihatan:
Ny T  tidak memakai kacamata dan tidak katarak. Untuk penglihatan masih normal. Visus : kanan 6/6, kiri 6/6
Pengecap/penghidu:
Hygiene mulut      : baik, terlihat mukosa bibir sedikit kering. Gigi tampak bersih
Gigi palsu              : tidak ada
Peraba:
Sudah mengalami penurunan fungsi. Akan tetapi masih mampu untuk merasakan panas, dan nyeri pada tangan kiri. Sedangkan tangan kanan mengalami kebas sehingga tidak mampu merasakan apapun
3.      Sistem pernafasan
a.       Inspeksi : Pengembangan paru terlihat simetris, tidak ada penggunaan otot tambahan pernafasan, tidak ada kebiruan pada mulut dan daerah perifer, tidak terdapat lesi pada paru,
b.      Palpasi : suara fermitus terdengar diseluruh lapang paru, gerakan saat inspirasi dan ekspirasi antara paru kanan dan kiri sama
c.       Perkusi : batas pulmo kanan yaitu thoracal X, sednagkan pulmo kiri di thoracal VII atau IX. Letak cor pada ic 4-5
d.      Auskulultasi : terdengar suara vesikuler pada 9 regio.
4.      Sistem kardiovaskuler
a.       Inspeksi : warna kulit merah, tidak ada kebiruan pada daerah perifer, tidak ada edema, turgor kulit baik, status hidrasi baik.
b.      Palpasi : Denyut nadi radial dan apikal teraba kuat dan teratur, Nadi : 65x/ menit, Tekanan darah: 140/80 mmHg,capillary refill: <3detik
c.       Perkusi: batas cor, pulmo, dan hepar normal
d.      Auskultasi : suara jantung terdengar.
5.      Sistem saraf pusat
a.       GCS : E6M5V4
b.      Hasil MMSE : 24 ( tidak ada gangguan kognitif)
c.       Nervus I : Nosofomia
d.      Nervus II: visus kanan 6/6, visus kiri 6/6
e.       Nervus III,IV,VI : tidak terdapat diplogia, tidak terdapat nistagmus, tidak terdapat starbismus, pupil kanan dan kiri mampu mengecil dan ukurannya isokor, bentuk bulat dan bening.
f.       Nervus V: adanya kontraksi dari m. masteter, sensitibilitas akan nyeri dan rangsangan baik
g.      Nervus VII: wajah simetris, tidak terdapat gerakan abnormal (tic,grimacing,dll), mampu membedakan rasa pahit, manis, asin , dan asam
h.      Nervus VIII: adanya obstruksi, serumen, tidak mampu mendengar detak alroji pada telinga kanan dan kiri
i.        Nervus IX dan X : reflek muntah (+), disatria (-), kelumpuhan palatom (-)
j.        Nervus XI: parese (-)
k.      Nervus XII: artikulasi baik, lidah tidak ada penyimpangan, kekuatan lidah : 4, lidah lurus.
6.      Sistem gastrointestinal
a.       Inspeksi : distensi (-), umbilikal bersih tidak terdapat hernia umbilikal, tidak ada peningkatan intra abdomen, visible peristaltik(-), stoma(-), bentuk perut sedikit buncit
b.      Perkusi : kontur lunak, tidak kembung, tidak mengalami distensi, tidak terdapat nyeri tekan
c.       Palpasi : tidak ada perbesaran hepar, ginjal, splain.
d.      Auskultasi : terdengar suara bowel sound pada semua kuadran abdomen dengan jumlah 19x/ menit.
Pola makan : 3 x sehari, 1 porsi habis. Hasil Pengkajian MNA : 29 ( Gizi Baik), BAB : 3 x sehari.
7.      Sistem musculoskeletal
Gaya berjalan : baik, postur : sedikit bungkuk, simetris tubuh : simetris, tidak terdapat edema, dan nyeri pada tungkai, sendi tidak terdapat kemerahan atau bengkak,
kekuatan otot :      5/5, 5/5            tonus otot: mengalami pengecilan, tidak ada deformitas , rentang gerak sendi : aktif.
Hasil Pengkajian Fungsional : 13 (mandiri).

8.      Sistem integumen
Inspeksi : terdapat ruam di punggung dan tangan kanan pasien dengan ukuran ≤ 1,5 cm, warna merah, luka bekas digaruk karena merasa gatal,
Hasil Braden Scale : 27 (resiko rendah dekubitus) .
9.      Sistem reproduksi
Normal. Ny T memiliki 2 orang anak, akan tetapi meninggal 1 karena penyakit sewaktu dia berumur 1 tahun. Beliau tidak menggunakan KB karena dia mengatakan dia dan suami tidak tinggal dalam satu rumah karena suaminya sering Dinas sebagai AURI diluar kota. Ny.T mengatakan dahulu hubungannya dia dan suaminya tidak harmonis, karena suaminy mempunyai wanita simpanan, dan tidak pernah memberinya nafkah lahir dan batin.
10.  Sistem perkemihan
a.       Inspeksi : tidak ada distensi pada kantung kemih klien, tidak ada bekas luka, turgor kulit baik, tekstur kering, mukosa sedikit kering
b.      Palpasi : ginjal tidak ada pembekakan dan terletak di bagian pinggang.
c.       Perkusi : pada ginjal tendernes (-), pada vesika urinaria : pekak (+)
d.      Auskultasi : bising (-)
BAK : 2 – 3 x sehari, dengan jumlah ± 200-300 cc. minum : teh, susu, air putih , air putih 5 gelas/hari.
11.  Aktifitas dan latihan
Ny. T mengatakan dia biasa tidur 8 jam. Beliau mengatakan mampu tidur dengan nyenyak, dan saat terbangun sudah tidak mampu tidur kembali.

PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL
1.      Psikologis
Ny. T tidak terlihat mengalami masalah yang berat dalam kehidupannya, hanya kadang beliau mengatakan merasa kesepian. Selain itu dia kadang merasa sedih karena anaknya jarang sekali menjenguknya. Tetapi masalah atau kesedihan itu tidak terlalu dia pikirkan karena aktifitas panti dan lingkungan yang sudah menggangap beliau sebagai saudara sendiri.
Ny. T mengatakan sering mengalami kesemutan pada saat pagi hari pada bagian kaki dan tangannya, beliau tidak mengetahui penyebab dari penyakitnya apa.
2.      Sosial
Ny. T terlihat sering berada dikamar dan terkadang tidak ikut untuk kumpul bersama simbah panti yang lainnya. Dia terkadang hanya terdiam dan terlihat melamun. Simbah t sering mengikuti kegiatan yang ada diluar wisma seperti keterampilan, pemeriksaan kesehatan, dan kegiatan pengajian.
3.      Budaya
Ny. T mengatakan berasal dari Jakarta, dahulu orang tuanya sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk berdinas. Dan berada di Jogja sudah lama, beliau sangat menerima budaya yang ada di lingkungan sekitarnya, dan merasa senang dengan bydaya yang ada.
4.      Spiritual
Ny. T mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di PSTW setiap hari Senin dan Kamis. Untuk sholat lima waktu beliau sering mengerjakannya sendiri dikamarnya.

























ANALISA DATA
No
Data fokus
Problem
Etiologi
1
DO:
-     Ny Titik tidak mampu mendengar  suara normal
-     Mahasiswa berbicara dengan nada yang keras dan mengulangi kata-kata.
-     Ny. Titik terlihat menggunakan alat bantu dengar.
DS :
-       Ny. Titik mengatakan mengalami gangguan pada sistem pendengarannya, hal ini dia alami sudah lama kurang lebih 10 tahun yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk dahulu pernah diobati di Rumah Sakit akan tetapi tidak membaik sehingga berkomunikasi dengan yang lain
Gangguan persepsi sensori ( auditori )
Perubahan penerimaan sensori, transmisi dan integrasi.
2
DO: -
DS:
-       Ny. Titik mengatakan sering mengalami kesemutan pada kaki dan tangannya dia tidak mengetahui penyebab dari kesemutan yang dia alami setiap pagi.
Defisiensi pengetahuan
Kurang Pajanan
3
DO:
-       Ny. Titik sering terlihat menyendiri dikamarnya
DS:
-       Penghuni Wisma Wukiratawu mengatakan bahwa Ny. Titik jarang mengobrol dengan mereka.
-       Penghuni Wisma Wukiratawu mengatakan Ny. Titik lebih sering terdiam dan termenung karena dia tidak mampu mendengarkan dengan baik .
Hambatan Interaksi Sosial
Kendala Komunikasi
4
Do:
-       Kulit di tanggan sebelah kanan Ny. Titik terlihat luka akibat digaruk,
-       Kulit bagian Punggung juga terdapat bercak-bercak merah akibat biang keringat
Ds:
-       Ny. Titik mengatakan sering mengalami gatal saat dia berkeringat dan membuat dia merasa tidak nyaman
Kerusakan Integritas Kulit
Eksternal : Kelembaban.
5
Do: -
Ds:
-       Ny. Titik mengatakan mengalami pengurangan pendengaran kurang lebih sudah 10 tahun sehingga dia mengalami kesulitan untuk mendengar suara-suara.
Resiko Cedera
Disfungsi sensorik


Diagnosa keperawatan
1.    Gangguan persepsi sensori ( auditori ) b/d Perubahan penerimaan sensori, transmisi dan integrasi d/d Ny Titik tidak mampu mendengar  suara normal, Mahasiswa berbicara dengan nada yang keras dan mengulangi kata-kata, dan terlihat menggunakan alat bantu dengar serta  Ny. Titik mengatakan mengalami gangguan pada sistem pendengarannya, hal ini dia alami sudah lama kurang lebih 10 tahun yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk dahulu pernah diobati di Rumah Sakit akan tetapi tidak membaik sehingga berkomunikasi dengan yang lain
2.      Kerusakan Integritas Kulit b/d Eksternal : Kelembaban d/d Kulit di tanggan sebelah kanan Ny. Titik terlihat luka akibat digaruk, Kulit bagian Punggung juga terdapat bercak-bercak merah akibat biang keringat , serta Ny. Titik mengatakan sering mengalami gatal saat dia berkeringat dan membuat dia merasa tidak nyaman
3.    Defisiensi pengetahuan b/d Defisiensi pengetahuan d/d Ny. Titik mengatakan sering mengalami kesemutan pada kaki dan tangannya dia tidak mengetahui penyebab dari kesemutan yang dia alami setiap pagi.




RENCANA INTERVENSI
No
Diagnosa
Rencana Kegiatan
NOC
NIC
1.
Gangguan persepsi sensori ( auditori ) b/d Perubahan penerimaan sensori, transmisi dan integrasi d/d Ny Titik tidak mampu mendengar  suara normal, Mahasiswa berbicara dengan nada yang keras dan mengulangi kata-kata, dan terlihat menggunakan alat bantu dengar serta  Ny. Titik mengatakan mengalami gangguan pada sistem pendengarannya, hal ini dia alami sudah lama kurang lebih 10 tahun yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk dahulu pernah diobati di Rumah Sakit akan tetapi tidak membaik sehingga berkomunikasi dengan yang lain
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan diharapkan :
Kemampuan untuk mengkompensasi dalam pendengaran ( Hearing Compensatin Behavior) dapat dilakukan oleh klien dengan Kriteria Hasil:
1.     Mampu membaca gerakan bibir lawan bicara (1-4)
2.     Mampu menggunakan peralatan pendengaran secara kontinue (1-4)
3.     Mengingatkan orang lain untuk menggunakan tekhnik untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi pendengarannya (1-3).
O:
-        Kaji penyebab adanya gangguan pendengaran
N:
-       Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi
-       Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras
-       Berbicara secara perlahan-lahan jelas, dan tidak terlalu panjang
-       Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan
-       Gunakan sikap dan gerakan / objek untuk memudahkan persepsi klien
-       Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan
-       Bantu pasien untuk menggunakan alat bantu dengar
E:
-       Beri motivasi dan reinforcoment
C:
-       Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran
-       Lakukan pemeriksaan secara berkala

2
Kerusakan Integritas Kulit b/d Eksternal : Kelembaban d/d Kulit di tanggan sebelah kanan Ny. Titik terlihat luka akibat digaruk, Kulit bagian Punggung juga terdapat bercak-bercak merah akibat keringet buntet, serta Ny. Titik mengatakan sering mengalami gatal saat dia berkeringat dan membuat dia merasa tidak nyaman
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemuan diharapkan klien mampu :
-       Menghilangkan bercak merah dengan menjaga kebersihan badan dan tubuhnya (1-3)
-       Menghilangkan rasa gatal yang dia derita dengan menjaga kebersihan pakaian yang dia gunakan (1-3).
O:
-       Kaji penyebab ruam pada punggung dan tangan klien
N:
-       Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan badan dan pakaian yang digunakan
-       Dampingi klien untuk menggunakan bedak gatal dan biang keringat
E: -
C:-
3
Defisiensi pengetahuan b/d Defisiensi pengetahuan d/d Ny. Titik mengatakan sering mengalami kesemutan pada kaki dan tangannya dia tidak mengetahui penyebab dari kesemutan yang dia alami setiap pagi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemuan diharapkan klien dapat :
-       Penyebab dan faktor resiko yang dapat menyebabkan keluhan yang dia rasakan (1-3)
-       Cara memodifikasi kegiatan sehari-hari untuk mengurangi keluhan yang dia rasakan (1-4)
-       Cara memodifikasi diet makanan (1-4)
O:
-       Kaji pengetahuan klien tentang keluhan yang diderita
-       Identfikasi tentang penyebab yang menyebabkan keluhan klien
N:
-       Berikan pendidikan kesehatan terkait dengan keluhan yang klien rasakan
E:
-       Motivasi klien untuk menjaga diet makanan, dan memodifikasi kegiatan sehari-hari.
C: -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP Bladder Training

Bladder Training 1.       Persiapan Alat ü   Klem kateter/ klem arteri ü   Penampung urin (pispot) ü   Alat pelindung diri (APD) 2.       Tahap Pra Interaksi ü   Verifikasi order : akan melakukan bladder training pada klien Ibu M. ü   Siapkan alat-alat ü   Siap bertemu dengan klien 3.       Tahap Orientasi ü   Berikan salam, panggil klien dengan nama serta memperkenalkan diri (“permisi Ibu< benar ini dengan Ibu M? oiyah baiklah ibu, perkenalkan ibu saya perawat Neza yang hari ini bertugas hari ini dari pukul 08.00 hingga pukul 14.00 siang nanti”) ü   Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga (“Ibu , tujuan saya kesini yaitu akan melakukan bladder training, maksudnya yaitu ibu sedang terpasang selang pipis jadi agar ibu tidak terlalu bergantung dengan selang pipis maka akan saya latih pelan-pelan agar mampu nanti nya pipis dengan lancer dan normal apabila selang pipis telah dilepaskan. Mengingat kondisi ibu yang sudah semakin m

Laporan Pendahuluan Kebutuhan aman dan Nyaman :Nyeri Akut

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN : NYERI AKUT A.       DEFINISI Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, yang bersifat subyektif, yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan dan potensial kerusakan (Internasional Assosiation for the Study of Pain [IASP], 2012). Nyeri bersifat sangat individual yang dipengaruhi aspek biologi, sosial, dan spiritual. Sedangkan menurut NANDA Nursing Diagnosis (2011), nyeri adalah ketidaknyamanan sendori dan pengalaman emosional disebabkan adanya kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial. Secara umum, nyeri dikategorikan menjadi nyeri akut dan nyeri kronik. Menurut NANDA (2011) nyeri akut adalah nyeri kurang dari 6 bulan dan nyeri Kronis adalah nyeri dengan durasi lebih dari 6 bulan. Pengkategorian tersebut sesuai dengan Smeltzer dan Barae (2010) bahwa nyeri dinyatakan kronis jika telah timbul selama 6 bulan atau lebih, terlalu lama untuk mengungkapkan bahwa nyeri termasuk nyeri kro

Laporan Pendahuluan Kebutuhan Pola Eliminasi

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN POLA ELIMINASI : DIARE A.       DEFINISI Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan dapat melalui urine atau bowel. (Tarwoto&Wartonah, 2006). Gangguan eliminasi fekal adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko tinggi mengalami statis pada usus besar, mengakibatkan jarang buang air besar, keras, feses kering. Untuk mengatasi gangguan eliminasi fekal biasanya dilakukan huknah, baik huknah tinggi maupun huknah rendah. Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolon desenden dengan menggunakan kanul rekti. Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh berupa bowel (feses). Pengeluaran feses yang sering, dalam jumlah besar dan karakteristiknya normal biasanya berbanding lurus dengan rendahnya insiden kanker kolorektal (Robinson& Weigley, 1989). Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement. Frekwensi de